Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Aku sibuk man

Ada banyak rencana pagi ini. Soalnya besok libur. Menyiapkan tagihan yang belum selesai yaitu tagihan Februari adalah prioritas utama. Kemudian Pembayaran ke Majalah Investor, Topskor,Asuransi. Oh Ya karyawan kami yang di Jakarta akan datang minta order ke Gramedia, sekalian tagihan ke perusahaan di Jakarta yang terlewat, yaitu tagihan Januari untuk GA SinarMas. Artinya : aku sibuk man..

Doa anak tukang koran (episode 2)

MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL Judul diatas sudah sering didengar oleh Jeremy, tapi dia masih ragu, bagaimana sebenarnya seseorang yang mengucap syukur. Bapaknya paling sering mengucapkan kalimat itu saat kebaktian malam tapi pagi ini Jeremy dapat melihat guratan wajah bapaknya yang sangat menghawatirkan. “Pagi pak, aku sudah siap berangkat” Jeremy menyapa Bapaknya pagi itu dengan sedikit was-was. Karena pagi itu wajah Bapaknya terlihat tegang. Ya nak.. tapi Koran belum datang..katanya percetakan rusak, sebaiknya kamu berangkat sendiri ya.. Bapak harus nunggu sampai koran datang. Baik Pak, Jeremy berangkat dulu ya Pak.. Perlahan Jeremy melangkahkan kakinya sambil berdoa dalam hati. Ya Tuhan, mampukanlah Bapakku mengucap syukur pada Mu. Walau nanti Bapak dan Ibu ku akan menerima omelan dari pelanggan. Mampukan juga aku untuk tetap mengucap syukur seandainya ada pelanggan yang berhenti karena keterlambatan koran ini Amin.

TUKANG KORAN DILARANG SAKIT

Sudah empat hari ini aku diare. Badan terasa lemah tak berdaya. Berbagai obat dicoba, mulai dari entrostop, diatab, cap kupu-kupu, sampai ke obat tradisonal pesan dari mertua, daun jambu biji. Kini diare nya sudah reda tanpa harus ke dokter. Tapi masih terasa pusing dan lemah. Untuk memulihkan stamina saya coba minum jus.. pilihanku jatuh ke alpukat.. dan minum pocari sweat.. sejauh ini tidak ada tanda-tanda diare kambuh. Doaku padamu Tuhan. Sembuhkanlah aku. Karena Kau tahu tidak ada kata sakit bagi seorang tukang koran. Amin