Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2008

Bekas langganan boleh ada, bekas sahabat ?

Sudah menjadi tradisi bagi sy memperlakukan setiap langganan maupun karyawan (loper) sebagai sahabat. Kenapa ? Karena kalau mereka sudah tidak berlangganan lagi atau mereka tidak bekerja lagi dengan m, sy tidak akan kehilangan. Sebab. bekas langganan atau bekas loper boleh ada.. sedang bekas sahabat.. belum pernah dan tidak akan pernah ada dalam hidupku. Hari ini sy ada pertemuan penting dengan dua sahabat ku. Sahabat pertama : Loper baru . Nama : Robby Darwis Umur : 16 Tahun Kegiatan sekarang : Masih sekolah di STM. Loh, masih sekolah kog jadi Loper ? Sekolahnya sore, masuk jam 1. Pagi ini Robby datang lebih awal dari loper yang lain(03.30.dini hari), sy lihat wajahnya agak pucat dan kecapekan. Pagi amat ? Yah sy langsung kesini. Maksud kamu langsung kesini habis dari mana ? Dari kerjaan. Kerjaan ? Emang kamu kerja apalagi ?. Kalau malam saya kerja di cafe tenda, pulangnya jam 1, sy pikir tanggung pulang, habis ngobrol ama teman2 sy langsung kesini. Jadi kamu belum tidur, trus kamu ti

Niolat ni lubang

Saya yakin tidak semua orang Batak memahami arti judul di atas. Sebutan / panggilan ini diberikan kepada anak yang urutan kelahirannya dibayang-bayangi oleh kematian selagi masih bayi. Jadilah ibu saya salah seorang dari yang mendapat gelar "niolat ni lubang, karena kakak langsung dan adik langsung dari ibu saya, meninggal dengan usia tidak lebih dari 1 tahun. Ibu saya Tiomsi Sitompul yang masa kecil dan remajanya dilalui di Janjiangkola-Pahae menyandang gelar "Niolat ni Lubang" dengan segala keistimewaan, yang oleh orang-orang tua di kampungnya disebut "Sahala ni Boru Niolat ni Lubang" Di masa remajanya, Tiomsi Sitompul telah didaulat untuk tampil sebagai Pimpinan Regu Pemburu "satua" - tikus- di kampungnya. Believe it or not, tanpa membunuh seekor tikuspun ( padahal, saat itu hama tikus lagi mewabah ), sejak hari itu tikus menghilang dari sawah dan ladang.