Doa anak tukang koran

Tulisan yang akan direncanakan dibuat bersambung ini, terinspirasi dari ketika seorang pelanggan memutuskan untuk tidak berlangganan lagi, karena majalahnya tidak terkirim.
Padahal sebenarnya majalah itu sudah terkirim, tapi nyangkut entah dimana, apakah pembantu lupa kasi atau ada yang ambil tanpa permisi.
Yang jelas, pengiriman majalah itu tanpa bukti serah terima.
Cerita ini akan diawali dengan kebahagiaan yang kami rasakan saat mendapat pelanggan baru.

Episode 1

Hari masih sangat pagi, sekitar jam 5 Jeremy yang sudah kelas 1 smp sudah bangun.
Sebelum berangkat sekolah, ia harus membersihkan rumah, mencuci piring dan menyiapkan sendiri bekalnya ke sekolah.
Kedua orang tua nya yang bekerja sebagai agen koran sudah sejak jam 3 tadi berangkat ke pangkalan koran.
Tiba-tiba mata Jeremy tertuju ke atas tumpukan koran bekas, karena diatas tumpukan koran itu ada segelas susu yang sudah mulai dingin.
"Apakah itu untukku ? " pikirnya sambil membayangkan kelezatan minum susu.
"Ah, tak salah lagi, ini untukku" karena dibawah gelas ada tulisan kecil : " Selamat menikmati berkat Tuhan" dari Mama.
Tanpa menunggu lagi Jeremy langsung melipat tangan berdoa pada Tuhan : "Terimakasih Tuhan atas segala berkatMu". Amin
Jam tujuh pagi, Mama Jeremy sudah kembali dari pangkalan koran.
"Kok tumben Ma, ada susu tadi pagi ?" sapa Jeremy menyambut kedatangan Mamanya.
"Ya Nak, kita bersyukur karena kemarin kita dapat langganan baru di pasar.
"Oh..kalau begitu Jeremy akan rajin berdoa supaya langganan kita bertambah terus sehingga Jeremy bisa selalu minum susu.. soalnya setiap kali minum susu rasanya otakku encer..

bersambung

1. Bagaimana seandainya ada langganan yang berhenti.
Apakah anak tukang koran tetap berdoa mengucap syukur ?
Ataukah dia membenci pelanggan yang berhenti tersebut ?

2.Bagaimana sikap tukang koran atas tudahan bersalah, padahal dia tidak melakukan kesalahan itu ?

Nantikan di episode 2

Komentar

  1. Saya tunggu episode ke 2-nya, Pak. GBU - Ibu Joyce Bintaro

    BalasHapus
  2. @Joyce
    Sy baru jalan-jalan dari blog mu lihat pertumbuhannya Vienna.. lucu-lucu..lucu..cakep-cakep-cuakep.. semoga cepat besar dan bertumbuh kembang dengan baik..
    Oh..ya Doa anak tukang koran episode 2 pasti kita posting secepatnya maklum aja yach uangnya belum cukup beli komputer.. ini aja masih posting di warnet.. doain ya bu Joice. Trims atas commentnya

    BalasHapus
  3. Anak tukang korannya kini sudah jadi mahasiswa..waktu berlalu begitu cepat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan di Arisan Sitompul Boru & Bere Serpong

Pesta Parheheon AMA HKBP Serpong