HUJAN Trusss

Hujan masih melanda BSD dan sekitarnya..entah sampai kapan. Semoga loper tetap sehat dan bersemangat

Komentar

  1. Dari pada mikirin hujan yang masih turun truss, lebih baik kita humor sejenak :PENJUAL KORAN YANG GAGAP

    Suatu ketika ada agen koran dan majalah yang mencari penjual koran eceran baru. Tak lama setelah pengumuman ditempel, datanglah 2 orang pelamar, tetapi agen itu hanya membutuhkan 1 orang saja.

    Kebetulan, salah satu pelamar ternyata orang yang gagap (kalau bicara terputus-putus), padahal dalam menjajakan koran dibutuhkan kemampuan bicara yang lancar. Namun, pemilik agen koran tidak tega jika langsung menolak lamaran Si Gagap. Makanya ia mencari cara halus dengan membuat kompetisi untuk seleksi. Tugasnya adalah, selama 1 minggu masa percobaan, siapa yang bisa menjual koran lebih banyak, dialah yang akan diterima bekerja.

    Hari pertama, mereka berdua masing-masing diberi 30 eksemplar koran. Sore harinya mereka kembali dengan tangan kosong, berarti semua koran terjual habis.

    Hari kedua, jumlah korang ditingkatkan jadi 50 eksemplar. Pelamar yang lancar bicara hanya menyisakan 5 eksemplar saja. Namun, Si Gagap ternyata bisa menjual habis semua korannya.

    Hari ketiga, jumlah koran ditambah menjadi 70 eksemplar. Pelamar yang lancar bicara hanya mampu menjual 50 eksemplar, sementata Si Gagap lagi-lagi terjual habis.

    Hari Keempat, jumlah koran ditingkatkan lagi menjadi 100 eksemplar. Pelamar yang bicaranya lancar lagi-lagi hanya bisa menjual 50 saja, dan hebatnya Si Gagap bisa menjual habis 90 eksemplar.

    Di hari keempat itu, pelamar yang bicaranya lancar menyerah. Ia dan pemilik agen koran keheranan, bagaimana mungkin orang yang gagap bisa menjual koran sedemikian hebatnya.

    “Bagaimana caranya kamu bisa menjual koran sebanyak itu?” tanya pemilik agen koran.

    “Iya, apa taktik yang kamu pakai sehingga banyak sekali yang mau membeli koranmu?” tambah pelamar yang bicaranya lancar.

    Dengan gaya bicara yang gagap, Si Gagap menjelaskan bahwa ia menjual koran dengan cara seperti penjual koran lain, berkeliling dan menawarkan pada calon pembeli yang rata-rata orang sibuk. Cuma yang beda adalah apa yang dikatakannya.

    “Pp pp.. pak, mau be.. be..l..li kk kkoo.. koran? A…atau kkk kk.. kalau tt.. ttid..dak ss ss..aya b.. bba..cakan.. ss.ss.. sampai ha..ha.. habis!”

    Terang saja setiap orag yang ditawari memilih memberi koran darinya, daripada menghabiskan waktu mendengar Si Gagap membacakan setiiap berita di koran itu.

    BalasHapus
  2. si Gagap sdh selesai cerita.. hujam masih turun juga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan di Arisan Sitompul Boru & Bere Serpong

Pesta Parheheon AMA HKBP Serpong